Rumah adat merupakan rumah asli penduduk setempat. Rumah adat itu selalu ada pada masyarakat di dunia. Dan rumah adat di dunia itu berbeda-beda tergantung suku atau budaya masing-masing. Rumah adat yang berbeda itu karena dipengaruhi oleh kondisi geografis, ketersediaan bahan untuk membangun, dan sistem kepercayaan masyarakat setempat.
Negara Indonesia sendiri memiliki banyak ribuan suku dan budaya. Dan setiap suku itu memiliki rumah adatnya masing-masing. Salah satunya yaitu rumah adat Jawa barat. Rumah adat Jawa barat ini dibangun dari kebudayaan suku Sunda. Rumah adat suku Sunda ini memiliki bentuk yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat suku Sunda tentunya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan tentang rumah adat milik suku Sunda ini.
- Bentuk Rumah Adat Jawa barat
Bentuk rumah adat masyarakat Sunda yang ada di Jawa barat ini tidak hanya memiliki satu bentuk. Bentuk rumah adat Sunda ini sangat beragam. Meskipun beragam, pengaturan struktur ruang dan bangunan rumah adat Jawa barat tetap tritangtu. Bentuk rumah adat suku Sunda ini memiliki tiga komponen umum, yaitu atap, badan, dan kolong rumah. Ketiga komponen itu melambangkan gambaran alam alam semesta. Yaitu atap rumah yang menggambarkan langit, badan rumah yang menggambarkan tempat manusia hidup, dan kolong rumah menggambarkan bumi. Masyarakat Sunda aslinya banyak beraktivitas di ladang. Oleh karena itu, rumah tradisionalnya juga di desain agar cocok ke dalam aktivitas sehari-hari masyarakat Sunda di ladang tentunya.
- Ciri khas rumah adat Jawa barat
1. Kolong
Salah satu ciri khas rumah adat masyarakat Sunda adalah memiliki kolong. kolong rumah adat Sunda diadaptasi dari bentuk saung atau rumah yang ada di tengah ladang atau huma. Karena masyarakat Sunda banyak beraktivitas di ladang. Saung adalah bangunan yang simpel yang dipakai petani untuk menunggu padi atau tanaman palawija, atau tanaman yang ditanam menjelang panen. Kolong saung dibuat kurang lebih 1 meter bahkan ada yang sampai 3 hingga 4 meter. Kolong saung ini memiliki fungsi untuk menjaga keamanan penghuni dari hewan buas.
- Bentuk atap
Ciri khas selanjutnya dari rumah adat milik suku Sunda ini yaitu bentuk atapnya. Bentuk atap plong umum untuk rumah adat di Jawa barat adalah jolompong atau suhunan panjang. Jolompong ini menggambarkan kesederhanaan. Kesederhanaan ini diambil dari bentuk, gaya maupun teknik pembuatannya. Kesederhanaan atap jolompong ini memiliki banyak keuntungan dalam membangun rumah, salah satunya dari segi materi dan biaya. Selain itu atap ini sangat mudah untuk dibuat dan di pasang. Tidak perlu lagi untuk memanggil tukang kuli atau orang yang ahli. Kita sebagai masyarakat Awan saja bisa memasangnya sendiri. Oleh karena itu jolompong sangat disukai oleh masyarakat Sunda.
- Fungsi dan Kegunaan Bagian-bagian Rumah Adat jawa barat
Rumah adat masyarakat Sunda ini secara umum terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian terbuat dan bagian tertutup. Bagian terbuka adalah ruang depan yang biasanya digunakan oleh siapa saja, bagi keluarga maupun tamu yang datang. Sementara pada bagian tertutup itu adalah ruang belakang yang biasanya digunakan hanya untuk penghuni rumah saja.
Ruang tertutup itu biasanya digunakan oleh penghuni wanita yang ingin kegiatannya tidak ingin diketahui orang-orang. Sebaliknya ruang depan atau ruang terbuka ini dijadikan tempat untuk kegiatan laki-laki. Rumah adat masyarakat Sunda juga memiliki ruang tengah yang dapat digunakan sebagai ruangan tertutup maupun ruangan terbuka. Ruangan ini biasanya digunakan sebagai tempat kumpulnya keluarga atau teman-teman dari luar.
Salah satu bagian paling unik dari rumah adat jawa barat adalah adanya ruangan kosong yang dinamakan goah atau padaringan. Ruangan tersebut tidak boleh digunakan manusia untuk tidur maupun kegiatan-kegiatan diluar kegiatan tertentu saja. Goah biasnya berupa ruangan kecil yang tidak diterangi oleh lampu maupun lilin dan hanya dipasangi tirai sebagai pintu masuk. Dan didalamnya biasanya masyarakat Sunda menaruh gentong beras yang ditutupi dengan kain putih.